Pilates adalah metode latihan yang fokus pada kontrol gerak, pernapasan, dan penguatan otot inti (core). Gerakannya terlihat halus, tapi efeknya sangat terasa: postur membaik, otot jadi lebih kuat dan stabil, serta tubuh terasa lebih ringan dan responsif.
Karena sifatnya low-impact, pilates aman untuk berbagai kondisi tubuh sekaligus cukup menantang untuk yang ingin meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tanpa gerakan ekstrem.
Di Indonesia, pilates makin populer karena hasilnya nyata dan bisa dirasakan dalam waktu relatif cepat. Mulai dari hilangnya nyeri punggung, bentuk tubuh yang lebih proporsional, hingga peningkatan fokus mental.
Latihan ini cocok untuk semua orang: pemula maupun lanjutan, wanita maupun pria, usia muda hingga dewasa. Baik untuk yang ingin memperbaiki postur, pemulihan cedera ringan. Serta meningkatkan performa olahraga lain, atau sekadar ingin tubuh lebih sehat dan pikiran lebih tenang.
Apa Itu Pilates?
Pilates adalah metode latihan yang dikembangkan oleh Joseph Pilates dan diakui banyak ahli sebagai latihan yang menekankan mind–body connection. Menurut The American Council on Exercise (ACE), pilates bertujuan meningkatkan kekuatan inti, stabilitas, postur, dan kontrol tubuh melalui gerakan yang terstruktur.
Konsep dasarnya berputar pada lima prinsip: pernapasan, kontrol, konsentrasi, ketepatan, dan fluidity (keluwesan gerak). Kombinasi inilah yang membuat pilates bukan sekadar olahraga, tetapi sistem latihan yang membentuk tubuh dari dalam. Lebih efisien napasnya, lebih stabil sendinya, dan lebih sadar setiap gerakan.
Pilates sering dibandingkan dengan yoga, tapi keduanya punya fokus berbeda. Yoga berakar pada filosofi dan meditatif, sementara pilates lebih menitikberatkan pada penguatan otot dan biomekanik tubuh. Dalam praktiknya, pilates terbagi menjadi dua tipe utama: Mat Pilates, yang dilakukan di matras dengan bantuan alat kecil seperti ring atau band dan Reformer Pilates.
Baca Juga: Manfaat Reformer Pilates untuk Kulit Cantik yang Lebih Sehat
Sejarah & Perkembangan Pilates
Pilates awalnya dirancang untuk membantu rehabilitasi, khususnya bagi tentara, penari, dan pasien yang membutuhkan latihan aman namun efektif untuk memulihkan kekuatan tubuh. Fokus utamanya sederhana: menghubungkan pikiran dan tubuh melalui kontrol pernapasan, stabilitas core, dan gerakan yang presisi.
Joseph percaya bahwa tubuh bergerak dengan benar akan menghasilkan kesehatan yang lebih baik dari dalam. Seiring waktu, pilates berkembang menjadi latihan modern dengan banyak variasi.
Mulai dari mat pilates, reformer, hingga latihan berbasis resistance band dan peralatan pendukung lainnya. Sekarang pilates tidak hanya dipakai untuk rehabilitasi, tetapi juga untuk kebugaran, posture correction, anti-aging movement, sampai peningkatan performa atlet.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah 1 Tahun Rutin Reformer Pilates?
Apa Saja Manfaat Pilates?
1. Meningkatkan Kekuatan Core
Menguatkan otot perut, punggung bawah, dan panggul. Gak cuman itu, pilates juga membantu postur lebih tegak dan mengurangi risiko cedera. Sehingga stabilitas tubuh meningkat dan gerakan sehari-hari jauh lebih ringan dan efisien.
2 Mengurangi Nyeri Punggung
Gerakan pilates melatih mobilitas tulang belakang sekaligus memperbaiki alignment tubuh. Cocok untuk pekerja kantor dan ibu rumah tangga yang sering pegal karena duduk lama atau aktivitas domestik.
3 Membantu Fleksibilitas Tubuh
Gerakan yang terkontrol membantu melemaskan otot kaku. Jangkauan gerak (range of motion) meningkat sehingga tubuh lebih bebas bergerak.
4 Mengencangkan Tubuh Tanpa Bulking
Otot terbentuk lebih panjang dan ramping. Baik untuk wanita yang ingin bentuk tubuh ideal tanpa terlihat besar.
5 Meningkatkan Keseimbangan & Koordinasi
Latihan yang berfokus pada kontrol gerakan membantu meningkatkan koordinasi. Penting untuk mencegah jatuh dan meningkatkan performa olahraga lainnya.
Baca Juga: Manfaat Pilates untuk Wanita yang Sedang Program Diet
Siapa Saja yang Cocok Bermain Pilates?
Pilates cocok untuk hampir semua orang. Mulai dari pemula yang baru pertama kali olahraga, wanita usia 20 - 50+, hingga mereka yang ingin tubuh lebih stabil, kuat, dan lentur tanpa latihan yang terlalu keras.
Metode ini ramah bagi siapa pun yang ingin mulai bergerak pelan tapi efektif. Karena gerakannya fokus pada kontrol, pernapasan, dan keseimbangan, pilates aman dilakukan bahkan oleh orang yang merasa belum fit atau belum percaya diri memulai olahraga lain.
Pilates juga direkomendasikan untuk pemulihan cedera, ibu setelah melahirkan, pekerja yang posturnya buruk akibat duduk terlalu lama, serta atlet yang membutuhkan latihan pelengkap untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan inti.
Gerakan yang low-impact namun sangat terstruktur membuat pilates mampu mengoreksi postur, memperkuat otot penopang sendi, dan mengurangi risiko cedera berulang. Dengan variasi latihan modern, pilates kini mudah disesuaikan untuk setiap kebutuhan individu.
Baca Juga: Pilates Mat vs Reformer: Manakah yang Lebih Efektif?
Jenis-jenis Pilates untuk Pemula
1. Mat Pilates
Mat Pilates adalah bentuk pilates paling dasar yang dilakukan di atas matras tanpa mesin. Fokusnya pada kontrol napas, aktivasi otot inti (core), dan rangkaian gerakan yang presisi. Levelnya bervariasi. Mulai dari pemula yang belajar stabilitas dasar hingga advanced yang melakukan variasi balance, extension, dan kekuatan tubuh penuh. Keuntungan utamanya: murah, mudah dilakukan di rumah, dan cocok untuk siapa saja.
Contoh gerakan yang paling populer mencakup The Hundred, Roll Up, Single Leg Stretch, hingga Plank Series. Mat Pilates membantu meningkatkan fleksibilitas, postur, kekuatan core, serta koordinasi tubuh. Bagi pemula, ini adalah entry point terbaik sebelum mencoba jenis pilates lainnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Pilates untuk Wanita Agar Lebih Sehat & Awet Muda
2. Reformer Pilates
Reformer Pilates menggunakan mesin khusus bernama Reformer, yang dilengkapi spring resistance, carriage, dan strap. Mesin ini membantu menghasilkan gerakan yang terkontrol namun tetap menantang. Keunggulan reformer ada pada range of motion yang lebih luas dan resistance yang bisa diatur, sehingga latihan lebih presisi dan hasilnya lebih cepat terlihat.
Reformer cocok untuk orang yang ingin meningkatkan kekuatan, mobilitas, dan toning tanpa tekanan berlebih pada sendi. Banyak atlet, penari, dan bahkan pemula menggunakan reformer karena manfaatnya besar untuk stabilitas, pemulihan cedera ringan, serta pembentukan tubuh yang lebih simetris.
Baca Juga: Gerakan Reformer Pilates yang Efektif untuk Tubuh Sehat
3. Clinical Pilates
Clinical Pilates berfokus pada pemulihan dan rehabilitasi. Latihan ini biasanya dipandu fisioterapis atau instruktur bersertifikat yang memahami anatomi dan kondisi medis klien. Clinical Pilates dirancang untuk membantu pemulihan cedera punggung, bahu, lutut, hingga gangguan postur yang membutuhkan pendekatan lebih hati-hati.
Latihan disesuaikan 100% dengan kondisi tubuh masing-masing. Gerakannya lebih lambat, presisi, dan fokus pada aktivasi otot kecil yang sering diabaikan. Clinical Pilates efektif untuk mengurangi nyeri kronis, memperbaiki alignment, serta mencegah cedera berulang.
4. Cardio Pilates / HIIT Pilates
Cardio Pilates atau HIIT Pilates adalah versi yang lebih cepat dan intens. Menggabungkan elemen pilates klasik dengan interval training. Tujuannya untuk membakar kalori, meningkatkan detak jantung, dan membentuk tubuh lebih cepat. Gerakannya bisa berupa squat pulses, plank variations, mountain climbers, dan dynamic core flow.
Jenis ini cocok untuk kamu yang ingin kurus lebih cepat, meningkatkan stamina, dan mendapatkan bentuk tubuh yang lebih terdefinisi. HIIT Pilates menawarkan manfaat toning ala pilates, tapi dengan efek pembakaran lemak yang lebih besar. Ideal untuk yang ingin hasil maksimal dalam waktu singkat.
Peralatan yang Dibutuhkan untuk Pilates
1. Mat Pilates
Mat yang ideal memiliki ketebalan 6 - 10 mm agar cukup empuk untuk melindungi tulang belakang dan lutut, namun tetap stabil untuk gerakan balance. Pilih bahan TPE atau rubber berkualitas supaya tidak licin dan tahan lama.
2. Resistance Band
Cocok untuk meningkatkan intensitas latihan tanpa perlu beban tambahan. Band membantu melatih glutes, core, lengan, dan kaki dengan kontrol lebih halus. Ideal untuk gerakan seperti leg press, clamshell, atau arm extension yang butuh resistance ringan–menengah.
3. Pilates Ring
Alat ini membantu membangun aktivasi otot dalam, terutama inner thighs, core, dan lengan. Cara pakainya sederhana: jepit ring dengan paha, tangan, atau pergelangan kaki untuk menambah tekanan pada gerakan tertentu agar otot bekerja lebih fokus dan stabil.
4. Dumbbell Ringan
Umumnya 0,5 - 2 kg sudah cukup untuk menambah intensitas pada gerakan upper body. Fungsinya bukan untuk “membesarkan otot”, tapi menambah aktivasi supaya postur dan kontrol tubuh lebih kuat.
5. Bola Pilates
Small ball membantu latihan stabilitas dan core, sedangkan Swiss ball mendukung gerakan back extension, bridge, atau latihan keseimbangan. Keduanya efektif memperdalam aktivasi otot dengan cara yang lebih dinamis.
6. Reformer Machine
Mesin pilates lengkap dengan spring resistance ini dirancang untuk latihan yang lebih presisi dan terkontrol. Biasanya digunakan di studio atau oleh praktisi level lanjut karena rentang gerak dan variasi latihannya sangat luas. Ideal untuk rehabilitasi hingga strength training tingkat tinggi.
Bagaimana Cara Memulai Pilates?
Memulai pilates di rumah itu sederhana selama kamu menyiapkan fondasi yang benar. Gunakan pakaian yang nyaman, pastikan ruang gerak cukup agar kamu bisa melakukan gerakan tanpa terbatas, dan siapkan mat berkualitas supaya latihan lebih stabil serta aman untuk persendian.
Untuk durasi latihan, silahkan ikuti rekomendasi berikut:
-
Pemula bisa mulai dari 15 - 20 menit.
-
Level menengah 20 - 30 menit,
-
Mahir 30 - 45 menit.
Kuncinya bukan durasi panjang, tapi konsistensi dan kualitas gerakan. Lakukan pemanasan ringan terlebih dahulu, lalu akhiri dengan pendinginan agar otot tidak tegang setelah sesi. Frekuensi ideal untuk mendapatkan hasil optimal adalah 3 - 4 kali per minggu.
Pola ini memberi cukup rangsangan untuk tubuh berkembang tanpa memicu kelelahan berlebihan. Jangan skip pemanasan dan pendinginan, karena dua hal ini membantu mencegah cedera sekaligus meningkatkan kualitas gerakan utama.
Jadi, Kapan Mau Mulai Latihan Pilates Nih?
Pilates itu olahraga lengkap, nggak cuma bikin tubuh lebih kuat, lentur, dan seimbang, tapi juga bantu menenangkan pikiran lewat kontrol napas dan gerakan yang mindful. Metode ini aman untuk semua usia, dari remaja sampai lansia.
Karena intensitasnya bisa disesuaikan tanpa membebani sendi. Kalau kamu konsisten latihan 3 - 4 kali seminggu, perubahan biasanya mulai terlihat dalam 4 - 8 minggu. Mulai dari perbaikan pada postur, perut lebih rata dan kencang, hingga tubuh yang terasa jauh lebih ringan.
Daripada nunggu “mood olahraga” yang nggak jelas datang kapan, mending mulai sekarang. Buat pengalaman latihan yang lebih nyaman dan hasil yang lebih optimal, lengkapi alat pilates kamu dengan produk berkualitas dari SVRG. Mulai dari mat, pilates ring, hingga resistance band yang menunjang latihan dari level pemula sampai advance.