seorang pria berpakaian olahraga sedang berlari dengan kecepatan rendah sebagai bentuk easy run pace dia

Pelari Pemula sampai Pro Wajib Tahu: Begini Cara Menyesuaikan Easy Run Pace Kamu

Pernah merasa bahwa lari harus selalu cepat dan melelahkan agar hasilnya maksimal? Jika iya, mungkin kamu belum mengenal pentingnya easy run dalam latihan lari.

Artikel ini akan membahas apa itu easy run, manfaatnya, dan mengapa pelari pemula hingga menengah wajib memasukkannya ke dalam jadwal latihan. Artikel ini juga akan membantu kamu memahami cara melakukan easy run dengan benar untuk hasil terbaik.

Apa Itu Easy Run Pace?

Easy run pace bukan sekadar "lari pelan". Ini adalah fondasi penting dalam program latihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas aerobik, mempercepat pemulihan, dan membangun ketahanan jangka panjang. Banyak pelari, terutama pemula, mengira semua sesi harus cepat agar produktif. Padahal, easy run justru menjadi strategi latihan cerdas.

Easy run pace adalah kecepatan lari ringan dan nyaman dimana kamu masih bisa berbicara tanpa terengah-engah. Secara fisiologis, ini terjadi di zona aerobik rendah, di mana tubuh membakar lemak sebagai bahan bakar dan menjaga kadar asam laktat tetap stabil. Artinya, easy run membantu jantung lebih sehat, efisiensi oksigen meningkat, dan otot tak cepat lelah.

Pace ini bersifat relatif. Bagi pemula, bisa mendekati jalan cepat; bagi pelari berpengalaman, tetap terasa ringan meski lebih cepat. Tidak ada angka pasti, yang penting adalah sensasi tubuh.

Gunakan "talk test": kalau kamu masih bisa ngobrol santai saat lari, berarti kamu sudah berada di easy pace. Alternatifnya, gunakan heart rate monitor dan jaga detak jantung di zona 1–2 (sekitar 60–70% dari maksimum).

Ingat, easy run bukan tentang malas-malasan, tetapi soal disiplin dan kesadaran tubuh. Banyak pelari yang memaksakan pace cepat tiap sesi lalu mengalami overtraining, cedera, bahkan kehilangan semangat. Dengan easy run, kamu memberi ruang bagi tubuh dan mental untuk berkembang secara stabil.

Baca juga: Bingung Pilih Jalan Cepat atau Lari? Kenali 4 Perbedaannya Sebelum Kamu Salah Pilih!

Manfaat Easy Run untuk Pelari

Easy run bukan sesi lari "biasa-biasa saja", tetapi menjadi kunci bagi semua pelari, dari pemula sampai maratonis berpengalaman. Sayangnya, banyak yang meremehkan karena tidak menantang. Padahal, manfaat fisiologis dan psikologisnya luar biasa besar.

Secara fisik, easy run meningkatkan sistem kardiovaskular, memperkuat otot, dan membantu pemulihan. Lari intensitas rendah merangsang pertumbuhan kapiler darah, memperbesar jumlah mitokondria dalam sel otot, dan memperkuat jantung. Tubuh jadi lebih efisien dalam menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama.

Easy run juga mempercepat pemulihan setelah latihan berat. Karena tidak membebani tubuh, easy run memperlancar aliran darah, mengangkut nutrisi, dan membuang limbah metabolik seperti asam laktat. Hasilnya: kamu lebih segar saat menghadapi latihan berikutnya.

Dari sisi mental, easy run memberi kesempatan menikmati lari tanpa tekanan. Ini sesi yang ideal untuk mengasah teknik, fokus pada napas, dan menikmati pergerakan tubuh. Konsistensi, disiplin, dan motivasi akan terbangun alami karena kamu tidak terobsesi dengan angka.

Easy run juga cocok saat kamu dalam masa pemulihan cedera ringan atau kelelahan. Ini sesi fleksibel yang tetap memberi manfaat meski tubuh belum 100%. Idealnya, easy run mengisi 60–80% dari total volume latihan mingguan.

Baca juga: MAF Training: Metode Lari Lambat yang Buat Kamu Jadi Lari Lebih Cepat

Cara Menentukan Easy Run Pace Berdasarkan Level

  1. Untuk Pelari Pemula

Jika kamu baru mulai lari, easy run bisa sangat lambat hingga mendekati jalan cepat. Fokuslah pada kenyamanan, bukan kecepatan. Gunakan "talk test" sebagai panduan. Kalau kamu masih bisa ngobrol dengan nyaman, berarti kamu di pace yang tepat.

Gunakan durasi sebagai panduan awal, bukan jarak. Mulailah dengan 15–30 menit, 2–3 kali seminggu. Bila ingin lebih presisi, gunakan heart rate monitor dan jaga detak jantung di zona 1 (sekitar 60–65% dari HR max).

  1. Untuk Pelari Menengah

Pelari yang sudah rutin 2–4 kali seminggu bisa mulai menyesuaikan pace berdasarkan pengalaman. Easy run kamu mungkin berada di pace 7:00–8:30/km, tergantung kebugaran. Tetap gunakan "talk test" atau heart rate zone sebagai acuan.

Easy run sangat penting untuk memulihkan tubuh dari sesi tempo atau interval. Masukkan 2–3 easy run dalam seminggu agar tubuh tetap seimbang. Jangan tergoda lari lebih cepat hanya karena merasa kuat, hal itu bukan inti easy run.

Baca juga: Latihan Lari Interval: Cara Cepat Meningkatkan Performa dengan Optimal

  1. Untuk Pelari Mahir/Marathon

Bagi pelari komunitas atau marathoner, easy run tetap wajib. Meskipun pace kamu bisa 5:30/km atau lebih cepat, tetap pastikan rasanya ringan dan tidak membuat ngos-ngosan. Ini adalah sesi untuk recovery dan endurance base building.

Heart rate monitor sangat membantu untuk menjaga intensitas. Pastikan easy run dilakukan 3–4 kali seminggu, terutama setelah long run atau latihan berat. Ini bukan tentang catatan waktu, tetapi tentang kualitas adaptasi jangka panjang.

Banner promosi SVRG Clearance Sale menampilkan berbagai produk olahraga seperti treadmill, raket padel, bola, kaus, dan aksesoris fitness.

Upgrade Running Gear Kamu dengan Koleksi Terlengkap dari SVRG

Easy run adalah fondasi penting dalam program lari yang efektif. Dengan menjaga pace yang tepat, tubuh dan mental akan lebih siap menghadapi latihan intens serta mengurangi risiko cedera.

Lengkapi latihanmu dengan koleksi lengkap running gear dari SVRG, mulai dari outfit lari berkualitas, knee support, hingga resistance band untuk penguatan otot. Semua ini membantu kamu tetap nyaman dan aman selama sesi lari, tanpa mengurangi performa.

Jangan tunggu sampai cedera atau rasa malas menghampiri, saatnya upgrade perlengkapan dan mulai rutin berlari. Jadikan lari sebagai kebiasaan menyenangkan dan sehat setiap hari!