Padel lagi naik daun di Indonesia. Lapangannya makin banyak, komunitasnya tumbuh cepat, dan isinya bukan cuma atlet, tapi juga orang-orang yang baru pengin coba olahraga sosial yang fun.
Kombinasi tenis dan squash ini kelihatan simpel, tapi justru bikin banyak pemula penasaran.
-
Mainnya gimana sih?
-
Ribet nggak, ya?
-
Gue bakal keliatan bego nggak ya di lapangan?
Fenomena ini wajar, karena padel punya aturan dan gaya main yang sedikit berbeda dari olahraga raket lain. Tenang. Artikel ini dibuat khusus buat kamu yang baru mau mulai tapi nggak mau terlihat kikuk.
Setelah baca sampai habis, kamu bakal paham dasar main padel, tahu etika di lapangan, dan punya gambaran jelas soal apa yang perlu disiapkan sebelum turun main. Tujuannya satu: bikin kamu siap main dengan percaya diri, bukan cuma ikut-ikutan tren.
Apa itu Padel?

Padel adalah olahraga raket yang menggabungkan elemen tenis dan squash. Permainannya dimainkan berpasangan di lapangan lebih kecil dari tenis, dengan dinding kaca di sekeliling yang ikut digunakan dalam permainan.
Raket padel tidak memakai senar, melainkan solid dengan lubang-lubang kecil, dan bolanya mirip tenis tapi tekanannya lebih rendah. Hasilnya: permainan lebih terkontrol, reli lebih panjang, dan ritmenya terasa lebih “ramah” dibanding tenis konvensional.
Perbedaan utamanya, tenis mengandalkan kekuatan dan jangkauan lapangan luas, squash menuntut refleks super cepat di ruang tertutup. Sementara padel berada di tengah-tengah. Penuh strategi, namun tidak terlalu menguras fisik.
Inilah alasan kenapa padel sangat cocok untuk pemula. Teknik dasarnya mudah dipelajari, permainannya fun, dan karena selalu dimainkan berpasangan, unsur sosialnya kuat. Kamu bisa belajar sambil main, ketawa, dan tetap dapat manfaat olahraga tanpa harus jadi atlet dulu.
Baca Juga: Panduan Teknik Bermain Padel Agar Menang Setiap Laga
Apa Saja Peralatan untuk Bermain Padel?
1. Raket Padel
Raket paddle tidak menggunakan senar karena karakter permainan padel berbeda dari tenis. Padel dimainkan di lapangan lebih kecil dengan pantulan dinding, sehingga kontrol bola jauh lebih penting daripada power mentah.
Karena itu, raket padel dibuat solid (tanpa senar) dengan permukaan berlubang untuk mengurangi hambatan udara dan membantu kontrol pukulan. Bentuk raketnya pun bervariasi, ada yang memiliki bentuk round, teardrop, hingga diamond, masing-masing memengaruhi keseimbangan antara kontrol & power.
Untuk pemula, prioritaskan kontrol daripada power. Pilih raket berbentuk round atau teardrop dengan sweet spot lebih besar agar pukulan lebih stabil dan minim miss-hit. Raket yang terlalu fokus power (biasanya diamond shape) justru bikin bola susah dikontrol dan cepat capek di lengan.
2. Bola Padel
Pemula harus paham bahwa bola padel berbeda dengan bola tenis, meskipun sekilas terlihat mirip. Bola padel punya tekanan udara yang lebih rendah dibanding bola tenis, sehingga karakter pantulannya tidak secepat dan tidak setinggi tenis.
Secara visual hampir sama, tapi secara fungsi sangat berbeda. Pakai bola tenis di lapangan padel bakal bikin permainan jadi terlalu cepat dan susah dikontrol, terutama untuk pemain baru.
Itulah kenapa pantulan bola padel terasa lebih lambat dan lebih “jinak”. Desain ini disengaja agar rally lebih panjang, kontrol bola lebih baik, dan permainan terasa lebih taktis daripada sekadar adu power.
Tips Cepat Jago Main Padel untuk Pemula
Untuk pemula, kunci utama cepat jago main padel adalah fokus menjaga rally, bukan langsung cari smash. Padel bukan soal power, tapi kontrol dan konsistensi. Semakin lama bola hidup, semakin cepat kamu belajar membaca arah, timing, dan posisi.
Selain itu, manfaatkan dinding, ini bukan tenis. Jangan takut bola memantul, justru dari situ kamu bisa mengontrol permainan dan mengurangi error sendiri. Progress di padel lebih ditentukan oleh frekuensi main, bukan durasi sekali main.
Lebih baik main 2 - 3 kali seminggu sebentar daripada lama tapi jarang. Konsistensi bikin feel raket, kaki, dan refleks terbentuk lebih cepat. Kalau mau naik level lebih rapi, ikut kelas pemula atau sparring ringan biar teknik dasar nggak salah dari awal dan kamu terbiasa dengan tempo permainan yang benar.
Baca Juga: Manfaat Olahraga Padel yang Wajib Kamu Tahu: Dari Jantung Sehat Sampai Mood Happy
Kesalahan Umum Pemula Saat Main Padel
Kesalahan paling sering yang dilakukan pemula adalah mukul bola terlalu keras. Banyak yang masih kebawa mindset tenis, padahal padel itu soal kontrol, bukan power. Akibatnya bola sering keluar lapangan atau gampang dibalas lawan. Kesalahan berikutnya, lupa posisi partner.
Padel dimainkan berpasangan, jadi kalau kamu asal maju atau nutup bola sendiri, formasi tim langsung berantakan dan celah terbuka lebar buat lawan nyerang. Selain itu, banyak pemula takut sama bola pantul dari dinding, padahal justru di situlah inti permainan padel. Bola yang memantul punya tingkat kesulitan sendiri untuk dikembalikan.
Tapi kalau kamu paham timing dan posisi, itu malah jadi keuntungan. Terakhir, salah pilih raket. Raket yang terlalu berat, terlalu keras, atau nggak sesuai level bikin kontrol berantakan dan tangan cepat pegal.
Mau cepat jago padel? Kurangi ego, perbaiki kontrol, pahami kerja sama tim, dan pakai raket yang sesuai kemampuanmu.
Siap Jadi Jago di Lapangan Padel?
Padel itu salah satu olahraga raket yang paling ramah pemula. Aturannya simpel, lapangannya lebih kecil dari tenis, dan ritme permainannya fun tanpa harus punya teknik tingkat dewa sejak awal. Bahkan banyak orang bisa langsung rally di sesi pertama.
Jadi kalau kamu cari olahraga yang cepat bikin nagih tanpa bikin minder, padel jawabannya. Masalahnya, banyak yang cuma nonton highlight atau FYP padel tapi nggak pernah benar-benar turun ke lapangan.
Padahal satu sesi main langsung jauh lebih efektif daripada seribu video tutorial. Padel itu soal feeling, positioning, dan timing. Kepekaan itu bakal makin tajam kalau kamu rajin berlatih. Jadi berhenti jadi penonton, ambil raket, dan rasakan sendiri serunya.
Supaya performa kamu naik lebih cepat, jangan cuma mengandalkan jam main. Strength training itu wajib. Otot yang lebih kuat bikin stamina tahan lebih lama, pergerakan lebih stabil, dan pukulan lebih bertenaga tanpa cepat capek. Fokus ke core, kaki, dan bahu.
Berikut Panduannya:
