Buat kamu yang gemar olahraga raket, padel dan tenis mungkin terlihat mirip, sama-sama pakai raket, bola, dan dimainkan di lapangan. Tapi kalau ditelusuri lebih dalam, keduanya punya perbedaan yang cukup mencolok dan membuat masing-masing punya daya tarik tersendiri. Padel, yang kini mulai populer di Indonesia, sering disebut sebagai kombinasi tenis dan squash. Sementara itu, tenis tetap menjadi pilihan klasik yang sudah mendunia sejak lama. Dalam artikel ini, kita akan bahas perbedaan padel dan tenis secara ringan dan jelas, supaya kamu bisa tahu mana yang lebih cocok buat kamu. Yuk, simak bareng!
Sekilas tentang Padel dan Tenis
Sebelum membahas perbedaannya, kita kenalan dulu dengan masing-masing olahraga ini.
Tenis adalah olahraga raket yang dimainkan di lapangan terbuka atau indoor, baik secara tunggal (1 lawan 1) maupun ganda (2 lawan 2). Tujuan utamanya adalah memukul bola melewati net agar lawan tak bisa membalasnya. Tenis dikenal dengan permainan yang membutuhkan teknik presisi dan daya tahan fisik tinggi, dan sudah lama jadi favorit dari level amatir sampai profesional.
Padel, di sisi lain, adalah olahraga yang tergolong lebih baru. Diperkenalkan di Meksiko pada tahun 1960-an, dan kini makin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa dan Asia, tak terkecuali Indonesia. Padel dimainkan di lapangan tertutup dengan dinding kaca dan jaring, biasanya dalam format ganda. Olahraga ini menggabungkan unsur squash dan tenis, menciptakan permainan yang cepat, seru, dan bersifat sosial.
Langsung saja, berikut ini perbedaan utama antara padel dan tenis yang perlu kamu tahu!
Baca juga : Intip Tips Sederhana Meningkatkan Akurasi Pukulan dalam Tenis Meja
Perbedaan antara Padel dan Tenis
-
Ukuran dan Desain Lapangan
Lapangan padel jauh lebih kecil dibandingkan lapangan tenis. Lapangan padel berukuran 20 x 10 meter, dikelilingi oleh dinding kaca setinggi 3-4 meter dan jaring di bagian tertentu. Dinding ini menjadi bagian dari permainan, karena bola yang memantul dari dinding masih dianggap sah, mirip seperti squash. Sebaliknya, lapangan tenis berukuran 23,77 x 8,23 meter untuk tunggal dan lebih lebar untuk ganda, tanpa dinding yang bisa dimanfaatkan.
Ukuran lapangan yang lebih kecil membuat padel lebih mudah diakses untuk pemula dan cocok untuk permainan cepat. Untuk kedua olahraga ini, pastikan kamu menggunakan sepatu olahraga dengan sol anti-slip yang mendukung pergerakan lateral di lapangan keras atau karpet sintetis.
-
Jenis Raket
Raket padel dan tenis sangat berbeda. Raket padel berbentuk padat (solid), tanpa senar, terbuat dari bahan komposit seperti karbon atau fiberglass, dengan permukaan berlubang untuk mengurangi hambatan udara. Raket ini lebih pendek dan ringan, dirancang untuk kontrol dan pukulan jarak dekat. Sementara itu, raket tenis memiliki senar, lebih panjang, dan bervariasi dalam berat serta ketegangan senar untuk mendukung pukulan keras atau spin.
Karena raket padel lebih ringan, permainan ini lebih ramah untuk pemula atau mereka yang ingin menghindari ketegangan pada pergelangan tangan. Untuk kenyamanan, gunakan grip raket yang berkualitas untuk mencegah slip dan meningkatkan pegangan, terutama saat bermain dalam waktu lama.
-
Jenis Bola
Bola padel dan tenis sekilas mirip, tetapi ada perbedaan halus. Bola padel sedikit lebih kecil dan memiliki tekanan udara lebih rendah, menghasilkan pantulan yang lebih lambat dibandingkan bola tenis. Hal ini membuat permainan padel lebih terkontrol dan kurang bergantung pada kekuatan pukulan keras.
Untuk latihan atau pertandingan, pastikan kamu menggunakan bola yang sesuai dengan standar resmi. Selain itu, tas olahraga yang praktis untuk membawa bola dan raket akan memudahkanmu saat berpindah dari satu lapangan ke lapangan lain.
-
Aturan dan Gaya Permainan
Aturan padel dan tenis memiliki beberapa kesamaan, seperti sistem penilaian (15-30-40-game). Namun, dalam padel, bola boleh memantul dari dinding setelah menyentuh lapangan, menambah dimensi strategis yang tidak ada di tenis. Padel hampir selalu dimainkan dalam format ganda, membuatnya lebih sosial dan kolaboratif, sedangkan tenis bisa dimainkan tunggal atau ganda.
Padel cenderung lebih mudah dipelajari karena lapangan kecil dan dinding membantu menjaga bola tetap dalam permainan. Tenis, di sisi lain, membutuhkan teknik lebih rumit seperti servis keras atau topspin. Untuk meningkatkan koordinasi dan refleks, kamu bisa melatih kekuatan tangan dengan alat seperti resistance bands, yang cocok untuk kedua olahraga.
Baca juga : Ini Teknik Pemanasan dan Pendinginan yang Baik dalam Tenis Meja
-
Net dan Servis
Net pada lapangan padel lebih rendah (88 cm di tengah) dibandingkan net tenis (91,4 cm). Teknik servis juga berbeda. Dalam padel, servis dilakukan secara underhand (dari bawah) setelah bola dipantulkan ke lantai, dan bola harus mendarat di kotak servis diagonal lawan. Tenis menggunakan servis overhand yang lebih kuat, sering kali menjadi senjata utama pemain.
Servis padel yang lebih sederhana membuat permainan lebih mudah dimulai oleh pemula. Namun, untuk kedua olahraga, latihan rutin dengan peralatan pendukung seperti wrist bands dapat membantu menjaga stabilitas pergelangan tangan saat melakukan pukulan.
-
Fisik dan Intensitas
Tenis umumnya lebih menuntut secara fisik karena lapangan yang lebih besar, permainan yang lebih panjang, dan kebutuhan untuk pukulan keras serta lari cepat. Padel, dengan lapangan kecil dan penggunaan dinding, lebih mengandalkan strategi, kontrol, dan kerja sama tim, sehingga lebih ramah untuk berbagai usia dan tingkat kebugaran.
Meski begitu, kedua olahraga ini membutuhkan stamina dan koordinasi. Pakaian olahraga yang breathable dan fleksibel akan membantu kamu bergerak dengan leluasa, baik saat mengejar bola di lapangan tenis atau berputar cepat di lapangan padel.
-
Aksesibilitas dan Popularitas
Tenis memiliki sejarah panjang dan infrastruktur yang lebih mapan di Indonesia, dengan banyak lapangan di klub olahraga atau sekolah. Padel, meski masih baru, mulai populer di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, dengan lapangan khusus yang mulai bermunculan. Namun, karena lapangan padel lebih kecil, biaya pembangunan dan sewa cenderung lebih terjangkau, membuatnya semakin mudah diakses.
Untuk mencoba padel, kamu bisa bergabung dengan komunitas lokal atau mengunjungi pusat olahraga yang menyediakan lapangan padel. Pastikan kamu membawa botol air minum yang praktis untuk menjaga hidrasi selama bermain.
Mana yang Paling Cocok untuk Kamu?
Memilih antara padel dan tenis sebenarnya tergantung pada gaya bermain dan selera kamu. Kalau kamu suka olahraga yang seru, sosial, dan gampang dipelajari, padel bisa jadi pilihan terbaik. Permainannya cepat, dimainkan berpasangan, dan dinding kaca di sekeliling lapangan bikin bola tetap lama dalam permainan—cocok untuk pemula maupun yang udah sering main.
Sebaliknya, tenis lebih cocok buat kamu yang senang tantangan teknis dan ingin mengembangkan keterampilan individu. Permainannya lebih intens, cocok buat kamu yang suka berkompetisi satu lawan satu.
Keduanya punya manfaat yang mirip, yaitu bisa meningkatkan kebugaran jantung, koordinasi, dan kekuatan otot. Untuk mulai, kamu bisa cari klub atau lapangan terdekat yang menyediakan fasilitas padel atau tenis. Lengkapi juga dengan perlengkapan yang mendukung, seperti sepatu nyaman, pakaian olahraga yang menyerap keringat, atau resistance band untuk latihan tambahan di rumah.
Baca juga : 10 Fakta Sejarah Tenis Meja yang Unik, Sudah Tahu Belum?
Tips Memulai Padel atau Tenis
-
Gabung Komunitas: Cari klub atau komunitas olahraga padel supaya bisa belajar bareng dan dapat akses ke lapangan.
-
Pelajari Teknik Dasar: Mulai dari pukulan forehand, backhand, sampai servis. Kalau perlu, ikuti kelas pemula.
-
Pakai Peralatan yang Tepat: Gunakan raket yang berkualitas, sepatu dengan grip bagus, dan pakaian yang mendukung gerakan.
-
Latihan Fisik: Latihan kekuatan juga penting. Kamu bisa pakai resistance bands buat menguatkan tangan dan kaki.
-
Enjoy the Game: Yang paling penting, nikmati prosesnya dan tetap aktif.
Kesimpulan
Padel dan tenis sama-sama seru, tapi punya ciri khas masing-masing. Padel lebih sosial, dinamis, dan gampang diakses—ideal buat yang cari fun dan komunitas. Tenis menawarkan kedalaman teknik dan tantangan kompetitif—pas buat kamu yang suka main serius dan push diri sendiri.
Apa pun pilihanmu, keduanya adalah cara yang asyik buat tetap bugar, aktif, dan ketemu orang baru. Pastikan kamu pakai peralatan yang nyaman dan sesuai, seperti sepatu dengan grip yang oke, pakaian yang breathable, atau resistance bands buat bantu latihan di rumah. Yuk, ambil raketmu, dan mulai serunya main padel atau tenis!