Seorang wanita tampak menahan rasa tidak nyaman di lehernya, menggambarkan salah satu penyebab sakit leher akibat postur tubuh yang kurang ideal atau ketegangan otot

7 Penyebab Leher Sakit yang Paling Sering Terjadi

Apakah kamu sering merasa leher kaku atau nyeri setelah terlalu lama menatap layar laptop atau ponsel? Kebiasaan ini tanpa sadar memberi tekanan berlebih pada otot dan tulang di sekitar leher.

Artikel ini akan membahas tujuh penyebab leher sakit yang paling umum terjadi. Dengan memahaminya, kamu bisa mencegah nyeri dan menjaga leher tetap sehat serta lentur.

Penyebab Leher Sakit yang Sering Terjadi di Tubuh Kita

1. Postur Tubuh yang Tidak Ideal

Banyak orang duduk membungkuk di depan laptop atau menunduk lama saat melihat ponsel tanpa sadar bahwa posisi tersebut memberi beban besar pada tulang belakang servikal. Ketika kepala terlalu condong ke depan, otot leher harus bekerja ekstra keras untuk menopang berat kepala, sehingga timbul rasa tegang dan nyeri.

Contoh paling umum terjadi pada pekerja kantoran yang menatap layar laptop terlalu rendah atau menggunakan ponsel berjam-jam. Posisi ini dapat mempercepat kelelahan otot leher dan menyebabkan rasa pegal yang berulang setiap hari.

Untuk mencegahnya, usahakan posisi layar sejajar dengan mata dan punggung tetap tegak selama bekerja. Lakukan peregangan ringan setiap 1–2 jam agar sirkulasi darah lancar dan otot leher tetap lentur.

2. Otot Leher Terlalu Tegang

Ketegangan otot menjadi penyebab leher sakit yang paling sering dialami banyak orang. Kondisi ini biasanya terjadi karena stres, kelelahan, atau kurangnya aktivitas peregangan harian.

Saat tubuh mengalami tekanan emosional, otot di sekitar leher dan bahu menegang tanpa disadari. Tegangan otot yang berlangsung lama dapat menghambat aliran darah sehingga menimbulkan rasa kaku dan nyeri tajam.

Untuk meredakannya, lakukan latihan pernapasan dalam, yoga, atau meditasi agar tubuh lebih rileks. Mengatur waktu istirahat secara rutin juga membantu mengendurkan otot dan mencegah nyeri berulang.

Baca juga: 5 Cara Membesarkan Otot Leher agar Lebih Kuat dan Tegap

3. Cedera pada Leher

Cedera pada leher bisa terjadi akibat gerakan tiba-tiba, olahraga berat tanpa pemanasan, atau kecelakaan. Salah satu jenis cedera umum adalah whiplash, yaitu ketika kepala terayun cepat ke depan dan belakang sehingga merusak jaringan lunak di sekitar leher.

Cedera semacam ini sering memicu nyeri tajam, kaku, dan sulit menoleh ke arah tertentu. Bila tidak ditangani dengan baik, risiko kerusakan pada ligamen dan otot semakin besar.

Proses pemulihan tergantung tingkat keparahan cedera, mulai dari istirahat total hingga terapi fisik. Bila nyeri disertai kesemutan atau kelemahan pada lengan, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi serius.

4. Gangguan pada Saraf Leher

Tekanan pada saraf leher atau cervical nerve compression menjadi salah satu penyebab leher sakit yang cukup serius. Kondisi ini dapat timbul akibat pergeseran bantalan tulang belakang atau postur tubuh yang salah dalam jangka panjang.

Ciri khasnya berupa nyeri tajam yang menjalar ke bahu, lengan, bahkan jari tangan. Beberapa orang juga mengalami mati rasa, kesemutan, dan kelemahan otot di area sekitar bahu.

Apabila gejala tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Penanganan medis profesional membantu mencegah kerusakan saraf yang bisa berdampak permanen.

Baca juga: Rahasia Leher Ramping Tanpa Operasi: 5 Cara Cepat Hilangkan Lemak Leher di Rumah

5. Penuaan dan Masalah Sendi

Seiring bertambahnya usia, struktur tulang dan sendi di leher mengalami penurunan elastisitas alami. Proses degeneratif ini dikenal sebagai cervical spondylosis dan dapat menyebabkan nyeri kronis serta keterbatasan gerak.

Penyakit ini sering muncul di usia 40 tahun ke atas, terutama jika gaya hidup kurang aktif. Postur yang buruk dan kebiasaan duduk terlalu lama juga mempercepat degenerasi sendi leher.

Untuk menjaga kesehatan leher, lakukan olahraga ringan seperti berenang, pilates, atau peregangan lembut setiap hari. Aktivitas ini membantu memperkuat otot penopang leher dan menjaga fleksibilitas sendi.

6. Infeksi dan Peradangan

Infeksi pada tenggorokan, amandel, atau kelenjar getah bening dapat menimbulkan nyeri leher yang cukup mengganggu. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai nyeri otot biasa karena gejalanya mirip.

Dalam beberapa kasus, infeksi serius seperti meningitis bisa menyebabkan nyeri leher parah disertai demam tinggi. Jika dibiarkan, peradangan dapat menyebar ke jaringan lain dan memperburuk kondisi tubuh.

Untuk membedakan, perhatikan apakah nyeri disertai pembengkakan, demam, atau sakit kepala berat. Bila gejala tersebut muncul, segera cari pertolongan medis agar penanganan dilakukan lebih cepat dan efektif.

7. Kebiasaan Buruk Sehari-hari

Kebiasaan kecil seperti tidur dengan bantal terlalu tinggi atau duduk membungkuk bisa memicu nyeri leher tanpa disadari. Aktivitas yang monoton dan kurang gerak juga memperburuk kekakuan otot.

Selain itu, stres yang tidak dikelola dengan baik membuat otot bahu dan leher terus menegang. Kombinasi antara postur buruk dan stres berlebih menjadi penyebab leher sakit secara berulang.

Untuk mencegahnya, gunakan bantal yang mengikuti kontur leher dan lakukan peregangan ringan sebelum tidur. Perbaikan sederhana seperti ini terbukti efektif menjaga kenyamanan dan kesehatan leher jangka panjang.

Baca juga; Sering Sakit Leher, Bisakah Diatasi dengan Reformer Pilates?

Rekomendasi Olahraga untuk Mencegah Leher Sakit

Olahraga adalah cara paling efektif untuk mencegah nyeri leher sekaligus menjaga fleksibilitas otot. Gerakan sederhana seperti neck stretching, shoulder rolls, atau cat-cow yoga pose dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan di bahu serta leher.

Bagi pekerja kantoran, disarankan melakukan latihan ringan setiap 1–2 jam untuk mencegah kekakuan akibat duduk terlalu lama. Aktivitas kecil seperti memutar bahu atau meregangkan leher bisa memberikan efek besar bagi kenyamanan tubuh.

Olahraga seperti pilates dan berenang juga sangat baik untuk memperkuat otot inti dan memperbaiki postur tubuh. Keduanya membantu menjaga keseimbangan antara kekuatan dan kelenturan tanpa memberi tekanan berlebih pada leher.

Selalu awali olahraga dengan pemanasan agar otot siap bergerak dan terhindar dari cedera. Lakukan secara konsisten selama 15–20 menit setiap hari untuk menjaga otot tetap kuat, lentur, dan sehat.

Banner promosi SVRG Clearance Sale menampilkan berbagai produk olahraga seperti treadmill, raket padel, bola, kaus, dan aksesoris fitness dengan tombol 'Click Here' di tengah.

Atasi Leher Sakit dengan Olahraga dan Produk SVRG!

Penyebab leher sakit di antaranya postur tubuh yang salah, stres, atau kebiasaan yang tidak disadari. Dengan memperbaiki posisi duduk dan rutin melakukan peregangan, kamu dapat mencegah nyeri sekaligus menjaga kesehatan tulang leher.

Dukung rutinitas olahraga dan pereganganmu dengan perlengkapan olahraga berkualitas dari SVRG, seperti yoga mat anti-slip, resistance band, dan foam roller. Produk-produk ini membantu menjaga stabilitas, melatih kelenturan otot leher, serta membuat latihan terasa lebih nyaman dan efektif.

Mulailah langkah kecil hari ini untuk hidup lebih sehat dan bebas nyeri. Jadikan perawatan tubuh sebagai kebiasaan positif yang menjaga leher tetap kuat, lentur, dan siap beraktivitas setiap hari.