Ingin tahu bagaimana cara para atlet bisa mengangkat beban dua hingga tiga kali berat badan mereka? Olahraga angkat besi tidak hanya menantang fisik, tetapi juga mental, sehingga membutuhkan latihan rutin di bawah pengawasan pelatih profesional.
Artikel ini akan membahas seluk-beluk olahraga angkat besi, mulai dari sejarah, jenis angkat besi, kelas, hingga tips agar bisa memahami dan mencoba cabang olahraga penuh tantangan ini dengan percaya diri.
Sejarah Olahraga Angkat Besi
Olahraga angkat besi memiliki sejarah panjang, dimulai sejak masa prasejarah ketika suku-suku menguji kejantanan dengan mengangkat batu khusus. Kompetisi angkat besi modern sendiri baru muncul pada abad ke-18 dan ke-19.
International Weightlifting Federation (IWF) dibentuk pada tahun 1905 untuk mengatur dan menyelenggarakan kejuaraan dunia angkat besi bagi pria dan wanita setiap tahun, kecuali saat Olimpiade digelar. Federasi ini menjadi acuan resmi bagi olahraga angkat besi di seluruh dunia.
Angkat besi sudah dipertandingkan sejak Olimpiade pertama di Athena, Yunani pada 1896, dengan dua cabang yakni angkat besi satu tangan dan dua tangan. Namun, olahraga ini tidak ikut serta pada Olimpiade 1904, 1908, dan 1912, sebelum kembali hadir pada Olimpiade 1920 di Antwerp, Belgia.
Di Indonesia, cabang olahraga ini dinaungi oleh Persatuan Angkat Berat Besi serta Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Berkat pembinaan organisasi ini, beberapa atlet Indonesia berhasil menorehkan prestasi di kejuaraan Asia, dunia, dan Olimpiade.
Atlet-atlet seperti Lisa Rumbewas (Perak Olimpiade Sydney 2000), Triyatno (Perak Olimpiade London 2012), dan Eko Yuli Irawan (Perak Olimpiade Brasil 2016) telah mengharumkan nama Indonesia. Prestasi mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menekuni olahraga angkat besi.
Baca juga: Rekomendasi Jadwal Latihan Angkat Beban, Biar Makin Efektif!
Jenis-Jenis Angkat Besi & Aturannya
1. Snatch
Snatch adalah gerakan angkat besi di mana atlet mengangkat barbel dari lantai hingga berada di atas kepala dalam satu gerakan tanpa jeda. Gerakan ini memungkinkan atlet menggerakkan kaki atau berjongkok sebelum kembali ke posisi tegak dengan kedua tangan lurus di atas kepala.
Untuk melakukan Snatch, atlet mengambil posisi jongkok di belakang barbel dengan lengan terentang lebar dan telapak tangan menghadap ke bawah. Pinggang didorong tegak dan dada dibusungkan ke depan sebelum memulai angkatan.
Barbel kemudian diangkat dalam satu gerakan cepat hingga berada di atas kepala, dengan kedua tangan tetap lurus. Atlet harus menahan barbel selama beberapa detik dalam posisi berdiri sempurna sebelum melepaskannya kembali ke lantai.
2. Clean and Jerk
Clean and Jerk adalah salah satu jenis angkatan dalam olahraga angkat besi yang terdiri dari dua gerakan, yaitu Clean dan Jerk. Gerakan ini memungkinkan atlet menggunakan beban jauh lebih berat dibanding Snatch.
Pada tahap Clean, atlet mengangkat barbel dari lantai hingga ke dada dengan posisi punggung tegak dan dada dibusungkan. Selanjutnya, pada tahap Jerk, atlet meluruskan lengan dan kaki untuk mendorong barbel ke atas kepala dan menahannya hingga bel berbunyi.
Untuk melakukan Clean and Jerk, atlet berdiri di belakang barbel dengan kaki selebar bahu dan posisi membungkuk seperti jongkok. Pegang barbel dengan telapak tangan menghadap bawah, angkat ke dada, lalu dorong ke atas kepala dengan lompatan kecil untuk menstabilkan posisi.
3. Peraturan dalam Melakukan Angkat Beban
Setiap atlet memiliki waktu 60 detik setelah namanya dipanggil untuk memulai percobaan, sehingga persiapan mental dan fisik sangat penting. Waktu ini digunakan untuk mengambil posisi yang tepat dan fokus sebelum mengangkat barbel.
Atlet berhak mencoba Snatch dan Clean and Jerk masing-masing tiga kali, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Upaya terbaik dari kedua angkatan kemudian dijumlahkan untuk menentukan total skor dan pemenang pertandingan.
Angkatan dianggap sah jika barbel dipegang di atas kepala dengan lengan lurus dan mendapat persetujuan minimal dua dari tiga wasit. Jika aturan ini tidak terpenuhi, angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung dalam total skor atlet.
Baca juga: Gym Plates: Jenis, Fungsi, dan Rekomendasi Terbaik 2025
Gerakan Angkat Besi yang Salah
Meski seorang atlet tampaknya berhasil menyelesaikan angkatan, upaya tersebut bisa dinyatakan tidak sah jika terjadi gerakan salah atau pelanggaran. Beberapa pelanggaran umum meliputi press-out, gagal meluruskan lutut, menyentuh area di luar floor, atau menjatuhkan barbel di posisi yang salah.
Press-out terjadi ketika atlet mengangkat barbel di atas kepala dengan siku ditekuk, lalu meluruskan lengan dalam gerakan terpisah. Pelanggaran lain termasuk menjatuhkan barbel ketika masih setinggi bahu atau menurunkannya ke belakang tubuh sebelum angkatan selesai.
Jika dua peserta berhasil mengangkat beban yang sama, pemenang ditentukan dari berat tubuh lebih rendah. Apabila berat tubuh juga sama, pemenang ditentukan dari upaya dengan beban lebih sedikit.
Atlet diperbolehkan menambah beban pada percobaan berikutnya setelah berhasil, serta menggunakan kinesio tape untuk mencegah cedera. Selain itu, atlet biasanya menggosok kapur pada tangan agar lebih kering, sehingga barbel tidak mudah terlepas saat diangkat.
Baca juga: Tips Latihan Angkat Beban 30 Menit untuk Orang Sibuk
Kelas Kompetisi Olahraga Angkat Besi
Atlet angkat besi berkompetisi dalam kategori berat badan, atau kelas berat, demi keadilan untuk para peserta kompetisi. Beberapa kelas angkat besi yang dipertandingkan yakni:
|
Kategori Putra |
Kategori Putri |
|
|
Untuk memastikan bahwa atlet tidak melampau batas berat badan untuk kategori yang diikutinya, semua atlet angkat besi yang berpartisipasi diharuskan untuk menimbang berat badan tepat dua jam sebelum kompetisi dimulai.
Penimbangan berat badan juga dilakukan saat para atlet, yang biasanya diwakili oleh pelatih, menetapkan berapa kilogram yang akan mereka coba angkat selama percobaan awal untuk ronde Snatch dan ronde Clean and Jerk.
Raih Kekuatan Maksimal dengan Peralatan Angkat Besi SVRG!
Olahraga angkat besi memiliki sejarah panjang, dimulai dari ujian kejantanan suku prasejarah hingga menjadi cabang resmi di Olimpiade sejak 1896. Perkembangan olahraga ini terus berlanjut dengan pembentukan International Weightlifting Federation (IWF) pada 1905 dan pembinaan atlet berprestasi di Indonesia melalui PB PABBSI.
Untuk mendukung latihan angkat besi, SVRG menyediakan peralatan berkualitas seperti Olympic Training Bumper Plates, olympic barbell bar, dan Adjustable Barbell 6 In 1. Produk ini dirancang sesuai standar internasional agar latihan lebih aman, efektif, dan nyaman bagi semua atlet.
Mulailah perjalanan Anda dalam dunia angkat besi bersama SVRG. Kunjungi SVRG sekarang untuk mendapatkan peralatan weight terbaik dan raih potensi latihan maksimal Anda!
