Olahraga raket kini semakin beragam, dan dua yang tengah populer adalah padel dan squash. Meskipun keduanya menggunakan raket dan bola, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal lapangan, peralatan, aturan permainan, teknik dasar, hingga pengalaman bermain. Memahami perbedaan ini penting agar Anda dapat memilih olahraga yang sesuai dengan tujuan kebugaran, tingkat keterampilan, dan preferensi bermain.
Mengapa Perlu Memahami Perbedaan Padel dan Squash?
Banyak orang masih mengira padel dan squash adalah olahraga raket yang mirip, padahal keduanya punya karakteristik berbeda yang memengaruhi cara bermain di lapangan. Padel dimainkan di lapangan berdinding kaca dengan raket solid tanpa senar, sedangkan squash dimainkan di ruang tertutup dengan dinding penuh dan raket bersenar seperti tenis.
Perbedaan ini membuat aturan dan dinamika permainan juga berbeda. Padel cenderung mengandalkan pantulan bola dari dinding untuk strategi, sementara squash menuntut rally cepat dengan bola yang dipukul keras ke dinding depan. Dari segi intensitas, padel lebih ramah untuk pemula karena gerakannya tidak secepat squash, sedangkan squash menuntut stamina, kecepatan, dan refleks yang tinggi.
Dengan memahami perbedaan dasar ini, pembaca bisa melihat bahwa padel dan squash bukan sekadar variasi tenis atau badminton. Pengetahuan awal ini akan membantu memilih olahraga sesuai tujuan kebugaran, tingkat keterampilan, dan preferensi bermain, sehingga aktivitas terasa lebih menyenangkan sekaligus bermanfaat.
Baca juga: Perbedaan Padel dan Pickleball yang Wajib Kamu Ketahui
Panduan Dasar Perbedaan Padel dan Squash
1. Lapangan permainan
Padel dimainkan di lapangan terbuka berdinding kaca atau logam yang mirip lapangan tenis mini, biasanya berukuran 20 x 10 meter. Dinding menjadi bagian dari permainan karena bola boleh memantul di sana.
Squash dimainkan di ruang tertutup dengan empat dinding penuh, berukuran sekitar 9,75 x 6,4 meter, di mana bola hanya boleh dipukul ke dinding depan dan bisa memantul dari samping maupun belakang.
2. Peralatan (raket dan bola)
Raket padel berbentuk solid tanpa senar, terbuat dari bahan komposit ringan, dengan lubang-lubang kecil untuk mengurangi hambatan udara. Bolanya mirip bola tenis tetapi tekanannya lebih rendah.
Raket squash lebih ramping dengan senar, mirip raket tenis namun lebih kecil. Bola squash lebih kecil, terbuat dari karet padat, dan daya pantulnya rendah sehingga memerlukan pukulan keras agar tetap hidup.
3. Peraturan permainan dan sistem skor
Padel menggunakan sistem skor mirip tenis (15, 30, 40, game), dimainkan ganda (2 vs 2), dan servis dilakukan secara underhand.
Squash menggunakan sistem rally point to 11, bisa dimainkan tunggal atau ganda, dan setiap pukulan harus diarahkan ke dinding depan agar rally berlanjut.
4. Teknik dasar dan gaya bermain
Dalam padel, pemain memanfaatkan pantulan dinding sebagai strategi, mengombinasikan lob, smash, dan voli dengan gerakan eksplosif namun relatif mudah dipelajari pemula.
Dalam squash, tempo permainan sangat cepat dengan rally intens, membutuhkan refleks, stamina tinggi, serta kemampuan mengontrol bola rendah di dekat dinding.
Baca juga: Cara Meningkatkan Skill Padel dengan Mudah untuk Semua Level
Perbedaan Padel dan Squash: Tingkat Kesulitan dan Intensitas Permainan
1. Padel → Ramah untuk Pemula
Padel dikenal lebih ramah bagi pemula karena raketnya ringan, bola lebih lambat, dan lapangan tidak sebesar tenis. Pantulan dinding justru membantu memperpanjang rally sehingga pemain punya waktu lebih banyak untuk bereaksi.
Dengan aturan sederhana dan pola gerakan yang tidak terlalu intens, padel bisa menjadi pintu masuk yang baik bagi siapa saja yang baru mengenal olahraga raket.
2. Squash → Tempo Cepat dan Menuntut Stamina
Squash menuntut kecepatan, refleks tajam, dan daya tahan fisik tinggi. Bola squash yang kecil dan pantulannya rendah membuat rally berjalan cepat, sehingga pemain harus terus bergerak dan siap mengantisipasi arah bola.
Karena temponya intens dan ruang lapangan sempit, squash sering dianggap olahraga pembakar kalori tinggi yang cocok untuk melatih stamina serta konsentrasi.
3. Cocok untuk Siapa?
Padel lebih cocok untuk pemula, keluarga, atau pemain rekreasi yang ingin olahraga seru dengan intensitas moderat. Sedangkan squash lebih ideal untuk pemain berpengalaman, atlet, atau siapa saja yang mencari tantangan fisik maksimal.
Namun, keduanya tetap bisa dimainkan oleh semua kalangan tergantung pada tujuan kebugaran, kondisi fisik, serta preferensi bermain.
Baca juga: Raket Padel Terbaik 2025 untuk Semua Level Pemain
Perbedaan Padel dan Squash: Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan dan Kekurangan Padel
Padel memiliki beberapa kelebihan, antara lain lebih mudah dipelajari pemula karena raketnya ringan dan bolanya lebih lambat, serta permainan yang mengandalkan strategi pantulan dinding membuatnya lebih variatif.
Namun, olahraga ini dianggap kurang menantang bagi pemain berpengalaman yang mencari intensitas tinggi, serta fasilitas lapangan padel yang masih terbatas di banyak negara, termasuk Indonesia.
2. Kelebihan dan Kekurangan Squash
Squash menawarkan sejumlah kelebihan, seperti memberikan latihan fisik yang intens, melatih stamina, refleks, dan kecepatan, sekaligus membakar kalori lebih banyak dalam waktu singkat. Olahraga ini juga sudah lebih mapan dan dikenal secara global dibanding padel.
Di sisi lain, squash memiliki kekurangan, antara lain tempo permainannya yang sangat cepat sehingga terasa berat bagi pemula, serta risiko cedera yang lebih tinggi jika teknik dan kondisi fisik pemain tidak mendukung.
Tips Memilih Antara Padel dan Squash
Memilih antara padel dan squash tidak bisa hanya melihat tren, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan olahraga, kondisi fisik, dan preferensi bermain. Keduanya sama-sama bermanfaat, namun punya karakter berbeda.
- Jika mencari olahraga yang cepat dipelajari → pilih padel. Gerakannya tidak terlalu intens, aturan sederhana, dan lebih ramah untuk pemula.
- Jika ingin tantangan fisik maksimal → pilih squash. Tempo cepat, ruang sempit, dan rally intens cocok untuk melatih stamina serta refleks.
- Jika suka olahraga sosial → padel lebih cocok karena biasanya dimainkan ganda, seru untuk membangun kerja sama tim.
- Jika ingin olahraga penuh strategi → squash bisa jadi pilihan karena menekankan konsentrasi dan kelincahan pribadi.
- Jika ingin variasi olahraga raket → coba keduanya untuk merasakan pengalaman berbeda sebelum menentukan mana yang paling cocok.
Maksimalkan Olahraga Padel dan Squash dengan Peralatan SVRG
Baik padel maupun squash menawarkan manfaat berbeda, mulai dari keseruan sosial hingga tantangan fisik intens. Memahami perbedaan keduanya membantu kamu memilih olahraga raket yang sesuai dengan tujuan, kondisi tubuh, dan gaya hidup. Padel lebih ramah untuk pemula dan keluarga, sementara squash cocok bagi mereka yang mencari adrenalin, stamina, dan ketahanan fisik.
SVRG hadir sebagai partner olahraga aktifmu dengan koleksi perlengkapan padel terbaik. Mulai dari raket padel presisi, bola padel berkualitas, padel bag multifungsi, hingga aksesoris pendukung yang membuat permainan lebih nyaman, semuanya dirancang untuk meningkatkan pengalamanmu di lapangan. Saatnya tingkatkan skill, strategi, dan semangat olahraga bersama koleksi padel SVRG!